Merancang Sistem Keamanan Jaringan yang Tangguh
Jakarta - Suatu organisasi dapat mempunyai dua atau lebih dari satu situs atau dimana tiap situs mempunyai jaringan sendiri. Bila organisasi besar, maka sangat dimungkinkan situs-situs tersebut mempunyai administrasi jaringan yang dibedakan menurut tujuan tertentu.
Bila situs-situs ini tidak terhubung melalui internet, tiap situs mungkin memiliki kebijakan keamanan sendiri. Bagaimanapun, bila situs-situs tersebut terhubung melalui internet, maka kebijakan keamanan harus mencakup tujuan dari semua situs yang saling terhubung.
Pada umumnya suatu situs adalah bagian dari organisasi yang mempunyai beberapa komputer dan sumber daya yang terhubung ke dalam suatu jaringan. Sumber daya tersebut misalnya : 
- Workstation dan Laptop
- Komputer sebagai host atau server
- Interkoneksi: gateway, router, bridge, repeater
- Perangkat lunak aplikasi dan      jaringan (NOS) 
- Kabel-kabel jaringan 
- Informasi di dalam file dan database 
Kebijakan keamanan situs harus memperhatikan pula keamanan terhadap sumber daya tersebut. Karena situs terhubung ke jaringan lain, maka kebijakan keamanan harus memperhatikan kebutuhan dari semua jaringan yang saling terhubung. Hal ini penting untuk diperhatikan karena kemungkinan kebijakan keamanan situs dapat melindungi situs tersebut, namun berbahaya bagi sumber daya jaringan yang lain.
Suatu contoh dari hal ini adalah penggunaan alamat IP di belakang firewall, dimana alamat IP tersebut sudah digunakan oleh orang lain. Pada kasus ini, penyusupan dapat dilakukan terhadap jaringan di belakang firewall dengan melakukan IP spoofing. Sebagai catatan, RFC 1244 membahas keamanan keamanan situs secara detail.
Kebijakan Keamanan Jaringan
Kebijakan keamanan menyediakan kerangka-kerangka untuk membuat keputusan yang spesifik, misalnya mekanisme apa yang akan digunakan untuk melindungi jaringan dan bagaimana mengkonfigurasi servis-servis. Kebijakan keamanan juga merupakan dasar untuk mengembangkan petunjuk pemrograman yang aman untuk diikuti user maupun bagi administrator sistem. Karena kebjikan keamanan tersebut mencakup bahasan yang sangat luas, maka pada saat ini hanya akan dibahas inti permasalahan saja dan tidak akan membahas hal-hal yang bersifat spesifik dari segi teknologi.
Sebuah kebijakan keamanan mencakup hal-hal berikut ini: 
- Deskripsi secara detail tentang lingkungan teknis dari      situs, hukum yang berlaku, otoritas dari kebijakan tersebut dan filosofi      dasar untuk digunakan pada saat menginterpretasikan kebijakan tersebut.
- Analisa risiko yang      mengidentifikasi aset-aset situs, ancaman yang dihadapi oleh aset-aset      tersebut dan biaya yang harus dikeluarkan untuk kerusakan/kehilangan      aset-aset tersebut. 
- Petunjuk bagi administrator sistem untuk mengelola      sistem 
- Definisi bagi user tentang hal-hal yang boleh dilakukan      
- Petunjuk untuk kompromi terhadap media dan penerapan      hukum yang ada, serta memutuskan apakah akan melacak penyusup atau akan      mematikan sistem dan kemudian memulihkannya lagi. 
Faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan kebijakan keamanan antara lain adalah: 
- Komitmen dari pengelola jaringan 
- Dukungan teknologi untuk      menerapkan kebijakan keamanan tersebut
- Keefektifan penyebaran kebijakan tersebut
- Kesadaran semua user jaringan      terhadap keamanan jaringan 
Pihak pengelola jaringan komputer mengatur tanggung jawab terhadap keamanan jaringan, menyediakan training untuk personel-personel yang bertugas di bidang keamanan jaringan dan mengalokasikan dana untuk keamanan jaringan. Yang termasuk pilihan-pilihan teknis yang dapat digunakan untuk mendukung keamanan jaringan komputer antara lain: 
- Authentikasi terhadap sistem 
- Audit sistem untuk akuntabilitas dan rekonstruksi 
- Enkripsi terhadap sistem untuk penyimpanan dan      pengiriman data penting
- Tool-tool jaringan, misalnya firewall dan proxy 
Hal-hal Praktis Pendukung 
Di bawah ini adalah hal-hal praktis yang perlu dilakukan untuk mendukung keamanan jaringan komputer, antara lain: 
- Memastikan semua account mempunyai password yang sulit      untuk ditebak. Akan lebih baik bila menggunakan OTP (One Time Password)
- Menggunakan tool, misalnya MD5 checksums, sebuah teknik      kriptografi untuk memastikan integritas perangkat lunak sistem 
- Menggunakan teknik pemrograman      yang aman pada saat membuat perangkat lunak 
- Selalu bersikap waspada terhadap      penggunaan dan konfigurasi jaringan komputer
- Memeriksa secara rutin apakah      vendor memiliki perbaikan-perbaikan terhadap lubang keamanan yang terbaru      dan selalu menjaga sistem selalu mengalami upgrading terhadap keamanan 
- Memeriksa secara rutin      dokumen-dokumen dan artikel on-line tentang bahaya keamanan dan teknik      mengatasiny. Dokumen dan artikel seperti ini      dapat ditemukan pada situs-situs  milik incident response teams,      misalnya CERT (Computer Emergency Response Team – http://www.cert.org dan      Computer Security Incident Response Team - http://www.CSIRT.org)
- Mengaudit sistem dan jaringan dan secara rutin      memeriksa daftar log. Beberapa situs yang mengalami insiden keamanan      melaporkan bahwa audit yang dikumpulkan minim sehingga sulit untuk      mendeteksi dan melacak penyusupan 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silankah Membantu Saya Untuk Maju.